Karena mama lebih sering menelpon dan menanyakan bagaimana kabar kita setiap harinya, tanpa kita semua sadari, papa lah yang mengingatkan mama untuk menelpon dan menanyakan kabar kita setiap harinya.
sewaktu kecil mama lah yang sering membacakan cerita kepada kita, waktu mama lah yang lebih banyak dari pada waktu papa dengan kita, tanpa kita sadarin di saat papa pulang kerja dengan wajah dan tubuh yang cukup lelah papa tidak pernah lupa untuk menanyakan kabar kita seharian ini dan apa saja yang telah kita lakukan??
Pada saat kita masih anak-anak papa lah yang mengajarkan kita naik sepeda. di saat papa telaha menganggap bahwa kita telah bisa, lalu papa melepas roda bantuan di sepeda kita. Kemudian mama bilang : "Jangan di lepas dulu pah roda bantuan nya". mama takut anak kesayangan nya teluka, tapi papa yakin bahwa anak kesayangan nya itu PASTI BISA.
Pada saat kita merengek meminta mainan yang kita inginkan, mama menatap kita iba dan kasihan. Tapi papa mengatakan dengan tegas "kamu boleh membelinya, tapi nati!!" papa melakukan itu bukan karena papa tidak sayang dengan kita, tetapi papa tidak ingin anak nya tumbuk jadi anak manja yang semua keinginannya selalu di turutin.
Di saat kita beranjak tumbuh jadi anak dewasa, kita meminta izin kepada papa untuk di izinkan keluar malam. Tetapi papa mengatakan dengan tegas "TIDAK BOLEH!!", papa mengatakan itu karena takut anak kesayangannya kenapa-kenapa, di situlah papa menjaga, memperhatikan kita karena kita sangatlah berharga bagi beliau.Di saat itu kita marah dengan papa, kita berlari ke kamar dengan membanting pintu. Lalu mama mengetuk pintu dan membujuk kita agar kita tidak marah dan nangis lagi. Tapi tahukah kita bahwa papa memejamkan mata menahan gejolak di dalam hatinya,
bahwa papa sangat ingin mengikuti keinginan kita, tapi lagi-lagi papa HARUS menjaga kita buah hatinya!! saat kita telah diberiakan kepercayaan, dikit demi sedikit petaturan berkurang untuk kita boleh keluar malam. Disaat waktu larut malam kita belum pulang kerumah, apa yang papa lakukan???
papa menunggu kita pulang dengan hati yang tidak tenang, khawatir dengan keadaan kita, papa pun sampai tertidur di sofa, setelah papa terbangun dan melihat anak kesayangannya telah tiba di rumah papa pun memarahi kita. karena papa tahu bahwa yang di takutinya akan segera tiba." Bahwa anak kesayangannya akan segera pergi meninggalkan papa"
Di saat kita telah lulus SMA papa memaksa kita untuk menjadi Dokter atau Insinyur. papa melakukan itu karena papa ingin meliahat anak nya menjadi orang yang sukses di masa depannya kelak, tetapi apapun pilihan kita papa akan selalu mendukung. Di saat kita harus pergi berangkat kuliah di kota lain, papa harus melepas kita. Tahukan bahwa badan papa terasa kaku untuk memeluk dan mencium kita??
papa hanya tersenyum sambil memberikan nasihat dan menyuruh kita agar hati-hati dan menjaga diri baik-baik. Padahal papa sangat ingin sekali menangis seperti mama yang menangis di pelukan kita. Yang papa lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut mata papa, dan menepuk bahu kuta dan mengatakan "Jaga diri kamu baik-baik di sana nak" Papa melakukan itu karena papa ingin kita KUAT dan TEGAR, untuk pergi menjadi anak yang dewasa.
Di saat kita membutuhkan uang untuk biaya semester dan biaya kehidupan kita, oarng pertam yang mengerutkan kening adalah papa. Papa selalu berusaha keras agar bisa memenuhi keinginan anaknya.
Di saat kita diwisuda sebagai sarjana, papa adalah orang pertama yang akan berdiri dan membarikan tepuk tangan untuk kita. Papa akan tersenyum puas meliahat anak kesayangannya telah lulus menjadi sarjana.
Sampai saat pacar kita datang ke rumah dan papa berpikir "Kelak suatu hari anak ku akan pergi meninggalkan ku bersama pasangannya" dengan berat hati papa pun harus merelakan kita untuk hidup BAHAGIA.
Tiba dimana saat kita berada di panggung pelaminan berasama orang yang akan menjaga kita nanti nya, papa pun tersenyum bahagia. Apa kita tahu bahwa di dalam hati papa menangis bahagia. Dan papa pun memanjatkan doa, papa berkata "TUHAN, telah selesai tugas ku sebagai ayah, anak kecil ku yang lucu sekarang telah mnenjadi pengantin. Bahagiakanlah mereka, berkatilah mereka.
papa hanya tersenyum sambil memberikan nasihat dan menyuruh kita agar hati-hati dan menjaga diri baik-baik. Padahal papa sangat ingin sekali menangis seperti mama yang menangis di pelukan kita. Yang papa lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut mata papa, dan menepuk bahu kuta dan mengatakan "Jaga diri kamu baik-baik di sana nak" Papa melakukan itu karena papa ingin kita KUAT dan TEGAR, untuk pergi menjadi anak yang dewasa.
Di saat kita membutuhkan uang untuk biaya semester dan biaya kehidupan kita, oarng pertam yang mengerutkan kening adalah papa. Papa selalu berusaha keras agar bisa memenuhi keinginan anaknya.
Di saat kita diwisuda sebagai sarjana, papa adalah orang pertama yang akan berdiri dan membarikan tepuk tangan untuk kita. Papa akan tersenyum puas meliahat anak kesayangannya telah lulus menjadi sarjana.
Sampai saat pacar kita datang ke rumah dan papa berpikir "Kelak suatu hari anak ku akan pergi meninggalkan ku bersama pasangannya" dengan berat hati papa pun harus merelakan kita untuk hidup BAHAGIA.
Tiba dimana saat kita berada di panggung pelaminan berasama orang yang akan menjaga kita nanti nya, papa pun tersenyum bahagia. Apa kita tahu bahwa di dalam hati papa menangis bahagia. Dan papa pun memanjatkan doa, papa berkata "TUHAN, telah selesai tugas ku sebagai ayah, anak kecil ku yang lucu sekarang telah mnenjadi pengantin. Bahagiakanlah mereka, berkatilah mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar