Sabtu, 12 April 2014

Laporan Keuangan

Laporan Keuangan


Ø  Pengertian Laporan Keuangan


Laporan keuangan adalah laporan yang berisi informasi keuangan sebuah

organisasi. Laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan merupakan hasil

proses akuntansi yang dimaksudkan sebagai sarana mengkomunikasikan

informasi keuangan terutama kepada pihak eksternal.


Ø  Tujuan Laporan Keuangan


tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi Laporan keuangan juga menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.


Menurut PSAK No.1 Paragraf ke 7 (Revisi 2009), “dalam rangka mencapai tujuan laporan keuangan, laporan keuangan menyajikan informasi mengenai entitas yang meliput i: asset, liabilitas, ekiuitas, pendapatan, dan beban termasuk keuntungan dan kerugian, kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik dan arus kas”. Informasi tersebut, beserta informasi lainnya yang terdapat dalam catatan atas laporankeuangan, membantu pengguna laporan dalam memprediksi arus kas masa depan dan khususnya, dalam hal waktu dan kepastian diperolehnya kas dan setara kas.


Ø  Pengguna Laporan Keuangan


Menurut Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan

dalam Standar Akuntansi Keuangan ( SAK) paragraf ke 9 ( Revisi 2009),

dinyatakan bahwa pengguna laporan keuangan meliputi investor sekarang dan

investor potensial, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditor usaha

lainnya, pelanggan,pemerintah serta lembaga - lembaga lainnya dan masyarakat.

Mereka menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi beberapa kebutuhan

informasi yang berbeda.

Beberapa kebutuhan ini meliputi:


·         Investor


Penanam modal berisiko dan penasehat mereka berkepentingan dengan risiko

yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menahan, atau menjual investasi tersebut.

Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang memungkinkan

mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar deviden.


·         Karyawan

Karyawan dan kelompok- kelompok yang mewakili mereka tertarik pada

informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Mereka juga

tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai

kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun,

·         Pemasok dan kreditor usaha lainnya


Pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik dengan informasi yang

memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terutang

akan dibayar pada saat jatuh tempo.



·         Pelanggan


Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan

hidup perusahaan terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang atau tergantung pada perusahaan.


·         Pemerintah


Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada dibawah kekuasannya berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan karena itu berkepentingan

dengan aktivitas perusahaan. Mereka juga membutuhkan informasi untuk

mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak sebagai dasar

untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya.


·         Masyarakat


Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan

informasi kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran

perusahaan serta rangkaian aktivitasnya.


Ø  Komponen Laporan Keuangan


Menurut PSAK No.1 Paragraf 49 (Revisi 2009), “laporan keuangan yang lengkap terdiri dari komponen – komponen berikut ini:


×      neraca,

×     laporan laba rugi,

×      laporan perubahan ekuitas,

×      laporan arus kas,

×      catatan atas laporan keuangan.


·         Neraca


Neraca perusahaan disajikan sedemikian rupa yang menggambarkan posisi

keuangan suatu perusahaan pada saat tertentu maksudnya adalah menunjukkan

keadaan keuangan pada tanggal tertentu biasanya pada saat tutup buku. Neraca

minimal mencakup pos – pos berikut (PSAK No.1 Paragraf 49, Revisi 2009):

×     aktiva berwujud,

×      aktiva tidak berwujud,

×      aktiva keuangan,

×      investasi yang diperlakukan menggunakan metode ekuitas,

×      persediaan,

×      piutang usaha dan piutang lainnya

×      kas dan setara kas,

×      hutang usaha dan hutang lainnya,

×      kewajiban yang diestimasi,

×     kewajiban

×      berbunga jangka panjang,

×      hak minoritas,

×      modal saham dan pos ekuitas lainnya


Ø  Laporan Laba Rugi


Laporan laba rugi merupakan suatu laporan yang sistematis mengenai penghasilan, biaya, rugi laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama periode tertentu (Munawir, 2000:26). Tujuan pokok laporan laba rugi adalah melaporkan kemampuan riil perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Laporan laba rugi perusahan disajikan sedemikian rupa yang menonjolkan berbagai unsur kinerja keuangan yang diperlukan bagi penyajia n secara wajar. Laporan laba rugi minimal mencakup pos – pos berikut (PSAK No.1 Paragraf 56, Revisi 2009) :


×      Pendapatan,

×      Laba rugi usaha

×      Beban pinjaman

×      Bagian dari laba atau rugi perusahaan afiliasi dan asosiasi yang diperlukan

×      menggunakan metode ekuitas,

×      Beban pajak,

×      Laba atau rugi dari aktivitas normal perusahaan,

×      Pos luar biasa,

×     Hak minoritas,

×     Laba atau rugi bersih untuk periode berjalan.


Ø  Laporan Perubahan Ekuitas


Laporan perubahan ekuitas menggambarkan peningkatan atau penurunan

aktiva bersih atau kekayaan selama periode yang bersangkutan. Perusahaan harus

menyajikan laporan perubahan ekuitas sebagai komponen utama laporan

keuangan, yang menunjukan (PSAK No.1 Paragraf 66, Revisi 2009) : 

×     Laba rugi bersih periode yang bersangkutan,

×      Setiap pos pendapatan dan beban, keuntungan atau kerugian beserta

×      jumlahnya yang berdasarkan PSAK terkait diakui secara langsung dalam

×     ekuitas,

×      pengaruh komulatif dari perubahan kebijakan akuntansi dan perbaikan

×      terhadap kesalahan mendasar sebagaimana diatur dalam

×      PSAK terkait,

×      transaksi modal dengan pemilik dan distribusi kepada pemilik,

×      saldo akumulasi laba atau rugi pada awal dan akhir periode serta

×      perubahan,

×      frekonsiliasi antar nilai tercatat dari masing - masing jenis modal saham,agio dan cadangan pada awal dan akhir periode yang mengungkapkan secara terpisah setiap perubahan.


Laporan perubahan ekuitas, kecuali untuk perubahan yang berasal dari transaksi dengan pemegang saham seperti setoran modal dan pembayaran dividen, menggambarkan jumlah keuntungan dan ke rugian yang berasal dari kegiatan

perusahaan selama periode yang bersangkutan.


Ø  Laporan Arus Kas


Laporan arus kas dapat memberikan informasi yang memungkinkan para pemakai untuk mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan untuk mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka adaptasi dengan perubahan keadaan dan peluang (PSAK No. 2, 2009). Informasi arus kas berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan

memungkinkan para pemakai mengembangkan model untuk menilai dan

membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan (future cash flow)

dari berbagai perusahaan.


Ø  Catatan Atas Laporan Keuangan


Catatan atas laporan keuangan harus disajikan secara sistematis. Setiap pos dalam neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas harus berkaitan dengan informasi yang terdapat catatan atas laporan keuangan. Catatan atas laporan keuangan mengungkapkan (PSAK No.1 Paragraf 68, Revisi 2009) :

×      Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan

×      akuntansi yang dipilih dan diterapkan terhadap peristiwa dan transaksi

×      yang penting,

×      Informasi yang diwajibkan dalam Pernyataan Standar Akuntansi

×      Keuangan tetapi tidak disajikan di neraca, laporan laba rugi, laporan arus

×      kas, dan laporan perubahan ekuitas,

×      Informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan tetapi

×      diperlukan dalam rangka penyajian secar wajar


Ø  Dividen Kas


Deviden kas ialah dividen yang diberikan oleh perusahaan kepada para pemegang sahamnya dalam bentuk uang tunai (cash). Pada waktu rapat pemegang saham, perusahaan memutuskan bahwa sejumlah tertentu dari laba perusahaan akan dibagi dalam bentuk cash dividend. Perusahaan hanya berkewajiban membayar dividen setelah perusahaan tersebut mengumumkan akan membayar dividen. Dividen dibayarkan kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham. Pembayaran dividen dapat dilakukan oleh perusahaan sendi

ri atau melalui pihak lain, umpamanya bank. Cara yang kedua biasanya yang dipilih perusahaan karena bank mempunyai banyak cabang, sehingga memudahkan pemegang saham yang mungkin sekali tersebar luas di seluruh Indonesia.


Dividen merupakan hak pemegang saham biasa (common stock) untuk mendapatkan bagian dari keuntungan perusahaan. Jika perusahaan memutuskan

untuk membagi keuntungan dalam dividen, semua pemegang saham biasa

mendapatkan haknya yang sama. Pembagian dividen untuk saham biasanya dapat

dilakukan jika perusahaan sudah membayar dividen untuk saham preferen. Arus

dividen dapat dianggap sebagai arus kas yang diterima oleh investor, dengan alasan bahwa dividen merupakan satu - satunya arus kas yang diterima oleh

investor. Jika dividen merupakan satu - satunya arus kas, maka model diskonto

dividen dapat digunakan sebagai pengukur arus kas untuk menghitung nilai

intrinsik saham. menyatakan bahwa pembayaran dividen dapat dikelompokkan ke

dalam tiga kemungkinan, yaitu : pembayaran dividen tidak teratur, dividen

konstan tidak tumbuh, dan pertumbuhan dividen yang konstan.


Pembayaran dividen tidak teratur merupakan dividen dimana tiap - tiap periode

tidak mempunyai pola yang jelas bahkan untuk periode - periode tertentu tidak

membayarkan dividen sama sekali, karena perusahaan menderita rugi atau

kesulitan likuiditas. Dividen konstan tidak bertumbuh merupakan pembayaran

dividen dari periode ke periode relatif konstan. Perusahaan umumnya tidak

melakukan pemotongan atau pengurangan dividen, sekalipun perusahaan

mengalami kesulitan likuiditas. Hal ini dilakukan oleh perusahaan untuk menjaga

kesan para pemegang saham atas stabilitas likuiditas perusahaan.


Dividen adalah bagian laba yang diberikan emiten kepada para pemegangsaham, baik dalam bentuk dividen tunai (cash dividen) dan dividen saham (stock dividen). Dividen tunai (cash dividen) merupakan dividen yang dibayarkan oleh emiten kepada para pemegang saham secara tunai untuk setiap lembarnya. (dividend per share). Sedangkan dividen saham (stock dividen) merupakan dividen yang dibayarkan atau dibagi dalam bentuk saham, yang diperhitungkan  untuk setiap lembarnya.


Dividen tunai (cash dividen) merupakan dividen yang dibayarkan dalam bentuk tunai. Sedangkan dividen saham (stock dividen) merupakan dividen yang dibayarkan dalam bentuk saham dengan proporsi tertentu. Nilai dari suatu

dividen tunai sesuai dengan nilai tunai yang diberikan, sedangkan nilai suatu

dividen saham dapat dihitung dengan harga wajar dividen saham dibagi dengan

rasio dividen saham. Harga wajar dividen saham merupakan harga yang

diputuskan di dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), dan merupakan

harga penutupan yang tersedia sebelum RUPS yang akan memutuskan dividen

saham (umumnya pada sesi terakhir bursa sebelumnya atau sesi terakhir sebelum

RUPS dimulai).










Tidak ada komentar:

Posting Komentar